in a good company
Adalah ketika aku terluka, sendiri dan sepi. Bukan satu khayal manakala cahaya itu datang menghampir. Bukan memberikan maksud menggombal, karena itu sungguh tidak perlu. Tapi inilah fakta, seperti yang dikata olehnya saat terluka, mungkin Tuhan menghendaki kita bertemu dengan orang yang salah terlebih dahulu, sehingga ketika kita menemukan orang yang tepat, kita akan mensyukurinya... Dan sekarang, saat inilah pembuktian dari kalimat petuah langit tersebut. Telah aku menemukan mereka. Dalam aksara yang sempat tercecer oleh karena logika menghantam asa. Kemudian asa terbengkalai dalam emosi tanpa batas yang pada akhirnya malah membuahkan petaka..
Ah, rupanya kebodohan yang buta pun masih bisa disingkap dengan kalimat-kalimat. Kalimat melalui jelaga kotor dan usang. Dalam tawa kendati gelap belum juga turut usai. Malam masih senang menjaga pada pagi... tapi bersamaan itu... tak kan terganti walau kadang putih melebur angkara tak sanggup hujan membasuh... dan bersamaan itu... aku tak lagi memilikki aksara untuk menuliskannya... tak memilikki lukisan terindah untuk menggambarkannya...
Tapi aku tahu itu ada..
itu nyata..
disini pada tempat termegah aku membangunnya..
Label: Elegi, elegi usang dalam aksara bebas
2 Komentar:
Menemukan persahabatan adalah hal terindah :)
sangat indah... terima kasih......... mau bersahabat dengan saya?
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda