Minggu, 21 Agustus 2011

Bung Tsu: Tentang perasaannya, kepadaku..

Bung Tsu: Tentang perasaannya, kepadaku..: Tentang Perasaannya, kepadaku.. Bertepuk sebelah tangan. Rasanya sakit sekali. Yah, begitulah kira-kira yang seorang teman rasakan. Mender...

Sabtu, 28 Mei 2011

untuk tahu untuk mengerti

Baca selengkapnya »

Label: ,

Jumat, 27 Mei 2011

sebuah kata ingin


Baca selengkapnya »

Label: ,

Kamis, 26 Mei 2011

in a good company


Adalah ketika aku terluka, sendiri dan sepi. Bukan satu khayal manakala cahaya itu datang menghampir. Bukan memberikan maksud menggombal, karena itu sungguh tidak perlu. Tapi inilah fakta, seperti yang dikata olehnya saat terluka, mungkin Tuhan menghendaki kita bertemu dengan orang yang salah terlebih dahulu, sehingga ketika kita menemukan orang yang tepat, kita akan mensyukurinya... Dan sekarang, saat inilah pembuktian dari kalimat petuah langit tersebut. Telah aku menemukan mereka. Dalam aksara yang sempat tercecer oleh karena logika menghantam asa. Kemudian asa terbengkalai dalam emosi tanpa batas yang pada akhirnya malah membuahkan petaka..

Ah, rupanya kebodohan yang buta pun masih bisa disingkap dengan kalimat-kalimat. Kalimat melalui jelaga kotor dan usang. Dalam tawa kendati gelap belum juga turut usai. Malam masih senang menjaga pada pagi... tapi bersamaan itu... tak kan terganti walau kadang putih melebur angkara tak sanggup hujan membasuh... dan bersamaan itu... aku tak lagi memilikki aksara untuk menuliskannya... tak memilikki lukisan terindah untuk menggambarkannya...

Tapi aku tahu itu ada..
itu nyata..
disini pada tempat termegah aku membangunnya..


Baca selengkapnya »

Label: ,

Selasa, 24 Mei 2011

kepada sang pemilik waktu

13062050091726875373
______________________________,
Menekuni pada garis waktu yang terus menaik
Telah aku menitipkan makna pada dekapan purnama
Menelisirkan lembut oleh buai sang jaga rindu
,
Akulah pemilik dusta tak mendusta
Hanya meraba melalui aksara
Tak mengabu kepada api ia kayu


Berlari ke utara pada lolongan sang penipu
Lalu terjerembab mendasar
Tak tersungkur tak terjatuh
Mengembang pelan kemudian mengayun

Rasa yang menjelma meronta
Pada wajah membekas mengukir sisa
Tak menitik pada sudut ia mata
Hanya tawa yang membelah bibir ia behagia


Akulah pemilik rasa bukan terkapar
Bukan tak berdaya mendaki dunia
Bukan melamun untuk membayang khayal
Akulah sang pemilik rajut
Merajut pada pada renda mengharap perlu
Untuk tahu,
Untuk mengerti,
dia..
_____________

Label: ,

Minggu, 22 Mei 2011

luluh



aku mengila pada sudut terjermbab

tersungkur jatuh menukik 

terpeleset

terpelanting

pada hawa bingung tanpa mengabur kabut

diri mengebiri pada dusta

adalah lara tak berucap

menggantung pada aksara ia pasrah

melempar pada malam melesat jatuh berbintang 

mengekor sayap
......


mematahkan sayap terbang merangkul angin mendesis

aku akan mati?


Mati aku?


jawaban pada tanya

tanya tanpa jawab

memusing pada gasing

memutar ia baling-baling

berteriak pada maling

kapal mengendus ombak melambai dermaga

mengampuni gemetar

meneguh dusta 

menguat pada ingkar menelak tak mengelak

itukah jawab?

itukah tanya?

mengapa berlalu?

haruskah di jawab?
...............

win the green
sanur 23052011
in companies with Desi Dian Yustisia, Betty Hoetagaol...




Label:

elegi usang: elegi usang: kongsi

elegi usang: elegi usang: kongsi: "elegi usang: kongsi : 'bukan mengenai hitungan waktu bukan pada jarak kita dapat saling menggenggam waktu tinggallah waktu sekalipun ia meng..."