ELEGI USANG
Sabtu, 28 Mei 2011
Jumat, 27 Mei 2011
Kamis, 26 Mei 2011
in a good company
Adalah ketika aku terluka, sendiri dan sepi. Bukan satu khayal manakala cahaya itu datang menghampir. Bukan memberikan maksud menggombal, karena itu sungguh tidak perlu. Tapi inilah fakta, seperti yang dikata olehnya saat terluka, mungkin Tuhan menghendaki kita bertemu dengan orang yang salah terlebih dahulu, sehingga ketika kita menemukan orang yang tepat, kita akan mensyukurinya... Dan sekarang, saat inilah pembuktian dari kalimat petuah langit tersebut. Telah aku menemukan mereka. Dalam aksara yang sempat tercecer oleh karena logika menghantam asa. Kemudian asa terbengkalai dalam emosi tanpa batas yang pada akhirnya malah membuahkan petaka..
Ah, rupanya kebodohan yang buta pun masih bisa disingkap dengan kalimat-kalimat. Kalimat melalui jelaga kotor dan usang. Dalam tawa kendati gelap belum juga turut usai. Malam masih senang menjaga pada pagi... tapi bersamaan itu... tak kan terganti walau kadang putih melebur angkara tak sanggup hujan membasuh... dan bersamaan itu... aku tak lagi memilikki aksara untuk menuliskannya... tak memilikki lukisan terindah untuk menggambarkannya...
Tapi aku tahu itu ada..
itu nyata..
disini pada tempat termegah aku membangunnya..
Baca selengkapnya »
Label: Elegi, elegi usang dalam aksara bebas
Selasa, 24 Mei 2011
kepada sang pemilik waktu
______________________________,
Menekuni pada garis waktu yang terus menaik
Telah aku menitipkan makna pada dekapan purnama
Menelisirkan lembut oleh buai sang jaga rindu
,
Akulah pemilik dusta tak mendusta
Hanya meraba melalui aksara
Tak mengabu kepada api ia kayu
Berlari ke utara pada lolongan sang penipu
Lalu terjerembab mendasar
Tak tersungkur tak terjatuh
Mengembang pelan kemudian mengayun
Rasa yang menjelma meronta
Pada wajah membekas mengukir sisa
Tak menitik pada sudut ia mata
Hanya tawa yang membelah bibir ia behagia
Akulah pemilik rasa bukan terkapar
Bukan tak berdaya mendaki dunia
Bukan melamun untuk membayang khayal
Akulah sang pemilik rajut
Merajut pada pada renda mengharap perlu
Untuk tahu,
Untuk mengerti,
dia..
_____________
Label: Elegi, elegi usang dalam aksara bebas
Minggu, 22 Mei 2011
luluh
aku mengila pada sudut terjermbab
tersungkur jatuh menukik
terpeleset
terpelanting
pada hawa bingung tanpa mengabur kabut
diri mengebiri pada dusta
adalah lara tak berucap
menggantung pada aksara ia pasrah
melempar pada malam melesat jatuh berbintang
mengekor sayap
......
mematahkan sayap terbang merangkul angin mendesis
aku akan mati?
Mati aku?
jawaban pada tanya
tanya tanpa jawab
memusing pada gasing
memutar ia baling-baling
berteriak pada maling
kapal mengendus ombak melambai dermaga
mengampuni gemetar
meneguh dusta
menguat pada ingkar menelak tak mengelak
itukah jawab?
itukah tanya?
mengapa berlalu?
haruskah di jawab?
...............
win the green
sanur 23052011
in companies with Desi Dian Yustisia, Betty Hoetagaol...
elegi usang: elegi usang: kongsi
elegi usang: elegi usang: kongsi: "elegi usang: kongsi : 'bukan mengenai hitungan waktu bukan pada jarak kita dapat saling menggenggam waktu tinggallah waktu sekalipun ia meng..."
elegi usang: kongsi
elegi usang: kongsi: "bukan mengenai hitungan waktu bukan pada jarak kita dapat saling menggenggam waktu tinggallah waktu sekalipun ia menggalah tak akan menyisa..."
kongsi
bukan mengenai hitungan waktu
bukan pada jarak kita dapat saling menggenggam
waktu tinggallah waktu
sekalipun ia menggalah
tak akan menyisakan pada mana tempat mencari ruang
sementara jarak menyempit bersama dengan aksara meluang lebar
denting melenggang tebas pedas
tak akan mengurai memburai buai
hanya aksara
bebas
tanpa kait
belenggu
.....................
meraih impi bukan mimpi
dengan hati
rasa
tak mengekang
bukan kekang
karena kita bebas
............................,
win the green
sanur, 22 April 2011